Banggai Cardinalfish : Layang - Layang Kecil dari Sulawesi

Sepasang Ikan Banggai Cardinalfish
-www.banggai-rescue.com-
     Sekilas ikan ini terlihat unik dengan sirip - sirip yang memanjang dan pola tubuhnya yang elegan, sehingga ikan dari jenis ini dapat dikenali dengan mudah. Ikan kecil ini memang menjadi trend tersendiri di kalangan para hobiis ikan hias karena keunikan bentuk yang dimilikinya. Ikan ini menjadi populer karena marking pada tubuhnya yang berupa tiga garis menurun dan berbintik - bintik memberikan warna tersendiri di dalam akuarium para hobiis, selain itu ukurannya yang tidak memakan banyak tempat dan dapat hidup bersamaan dengan ikan dari jenis apapun juga menjadi pertimbangan para hobiis untuk memilih ikan ini sebagai "peramai" akuariumnya. Berikut ini, saya akan mencoba menceritakan sedikit tentang ekologi dan tingkah laku ikan Banggai Cardinalfish ketika berada di alam.


Ikan Banggai Cardinalfish memiliki ukuran sekitar 8cm
-www.richard-seaman.com-
     Banggai Cardinalfish yang memiliki nama ilmiah Pterapogon kauderni adalah ikan kecil dari famili Apogonidae yang merupakan satu - satunya jenis yang hidup dari genus Pterapogon. Ikan ini memiliki klasifikasi ilmiah sebagai berikut :

Biota > Animalia (Kingdom) > Chordata (Filum) > Actinopterygii (Kelas) > Perciformes (Ordo) > Apogonidae (Famili) > Pterapogon (Genus) > P. kauderni (Spesies)

     Ikan ini memiliki ukuran rata - rata sekitar 8 cm. Ikan ini memiliki warna tubuh yang keperakan dengan tiga garis hitam pada tubuhya. Satu dari garis tersebut melewati matanya, sedangkan dua yang lain masing - masing melewati insang dan sisi tubuhnya. Ikan ini memiliki sirip renang yang berwarna hitam dengan bintik - bintik putih, serta sirip ekor yang terbelah berwarna hitam dengan bintik putih pada sisi - sisisnya. Apabila dilihat dengan seksama, ikan ini memiliki sepasang duri yang berada di perut bagian belakangnya.

Ikan ini hidup berkelompok dan berdampingan dengan ikan lain
-www.banggai-rescue.com-
     Banggai Cardinalfish memiliki persebaran geografis yang sangat terbatas. Ikan ini hanya ditemukan di Kepulauan Banggai di Sulawesi. Beberapa populasi kecil juga tersebar di sekitar Selat Lembeh yang jaraknya sekitar 400 kilometer dari Banggai, dan temuan terbaru pada tahun 2014 menemukan bahwa populasi kecil ikan ini dapat ditemukan di Barat Laut Bali. Ikan hias tropis ini hidup pada laut dangkal dengan kedalaman 1.5 hingga 5 meter. Ikan ini mendiami ekosistem terumbu karang dan padang lamun dengan air yang tenang. Kebanyakan ikan ini akan mendiami bagian dasar perairan dimana dia bisa bersembunyi di sela - sela karang, anemon, maupun di sela duri landak laut.

Ikan Banggai Cardinalfish yang berlindung pada duri landak laut
-ak.picdn.net/shutterstock-

     Ikan yang bersifat diurnal ini memakan plankton, organisme kecil yang melayang - layang di dalam air yang menyumbang sekitar 80% dari porsi makananannya. Selain itu, ikan ini juga memakan hewan kecil seperti cacing laut dan larva hewan air lainnya. Predator dari ikan ini kebanyakan adalah ikan - ikan karang seperti ikan lepu ayam (Pterois sp.) dan ikan kerapu (Epinephelus sp.). Di alam bebas, ikan ini dapat hidup hingga dua tahun. Ikan ini hidup secara berkelmpok, dengan rata - rata satu kelompok dapat berisi sekitar 3 - 20 ikan dengan rata - rata 9 ikan pada tiap kelompoknya, kelompok terbesar yang pernah ditemukan berisi sekitar 500 individu.

Ikan Banggai Cardinalfish termasuk ikan mouthbrooder
-www.oceanflooraquariums.com-
     Ikan Banggai Cardinalfish termasuk ikan mouthbrooder, atau ikan yang menyimpan terlur di dalam mulutnya. Ikan ini memulai masa reproduksinya dengan ikan betina yang berenang disekitar ikan jantan selama beberapa jam. Setelah ritual tersebut selesai, ikan betina akan melepaskan telur yang akan dibuahi oleh pejantan dan kemudian ikan jantan akan memasukkan telur tersebut ke dalam kantong yang ada di mulutnya. Ikan betina hanya memproduksi tidak lebih dari sembilan puluh  butir telur saja, jumlah yang sedikit jika dibandingkan dengan ikan air laut pada umumnya. Masa pengeraman membutuhkan waktu sekitar 20 hari, dimana selama itu ikan jantan berpuasa. Setelah menetas, larva ikan masih akan tinggal di dalam mulut hewan jantan selama sekitar 10 hari. 

Ikan Banggai Cardinalfish di habitatnya
-static.panoramio.com/-

    Belakangan ini, ikan Banggai Cardinalfish sempat menjadi sorotan karena tren populasinya yang terus menurun. Ikan ini rentan akan eksploitasi untuk dijadikan sebagai hiasan akuarium. Data menunjukkan sekitar 100.000 ekor ikan Banggai Cardinalfish ditangkap dari alam setiap bulannya. Selain itu maraknya perusakan alam akibat polusi dan penangkapan yang tidak bertanggung jawab (sianida dan bom) juga mengakibatkan hilangnya ekosistem tempat tinggal ikan ini. Kekhawatiran bahwa ikan ini akan ter-ekstirpasi dari habitat asalnya kian meningkat karena dalam beberapa tahun terakhir area persebarannya menyusut hingga 10 persen, sehingga oleh IUCN ikan ini dikategorikan ke dalam tingkat Endangered (EN).

Further Reading : 

Comments

Popular posts from this blog

Mengenal Stonefish : Ikan Paling Beracun yang Pernah Ada

Kenali Jenis - Jenis Ikan yang Juga Memiliki Perilaku "Mudik"