Karang Sarang Burung : Mampu Bangkit dari Kematian

Karang Sarang Burung (Seriatopora hystrix)
-www.aquaportail.com-
     Sejatinya, karang adalah hewan yang terdiri atas koloni dari polip yang membentuk suatu struktur dan hidup di dalam perairan laut. Karang memiliki berbagai macam bentuk dan rupa, dimana karang yang beragam jenis tersebut membentuk suatu kumpulan komunitas yang seringkali kita sebut sebagai terumbu karang. Karang ternyata tidak hanya memiliki bentuk yang beragam, namun masing - masing jenis karang juga memiliki pola atau cara adaptasi yang berbeda untuk menyesuaikan diri terhadap ancaman yang mengganggu kehidupan karang tersebut. Tidak terkecuali karang yang satu ini, karang ini memiliki strategi yang terbilang 'di luar nalar' di dalam mengatasi tekanan yang dialami olehnya. Di dalam pasar komersil, karang ini dikenal dengan nama "Karang Sarang Burung".
Detail polip karang sarang burung di bawah lampu UV
-www.aquaticlog.com-
     Karang Sarang Burung memiliki bentuk tubuh berupa percabangan yang rumit yang tipis yang rapat. Mungkin bentuk karang ini lebih tepat digambarkan seperti sarang burung yang tersusun atas kerangka kapur. Ketebalan dan kerapatan cabang karang ini dapat bervariasi tergantung kepada kedalaman dan terpaan gelombang yang ada di suatu wilayah. Semakin tenang gelombang yang ada di kawasan tersebut, maka percabangan yang dimiliki karang ini akan semakin tipis. Karang Sarang Burung umumnya berwarna cerah, mulai dari pink, kuning, cokelat muda, hingga warna krem dan gading. Polip dari karang ini biasanya memiliki warna tersendiri yang akan terlihat melalui pencahayaan UV, dimana polip tersebut umumnya akan menyembul di kala malam hari untuk mencari makan.

Percabangannya yang rumit mengingatkan saya pada rumput laut E. Cottonii
-fran.cornu.free.fr-
     Secara ilmiah, klasifikasi Karang Sarang Burung adalah sebagai berikut :

Biota > Animalia (Kingdom) > Cnidaria (Filum) > Anthozoa (Kelas) > Scleractinia (Ordo) > Pocilloporidae (Famili) > Seriatopora (Genus) > S. hystrix (Spesies)

      Karang Sarang Burung menyebar secara luas di kawasan perairan dangkal di Samudera Hindia dan Pasifik Barat, kawasan ini melingkupi Laut Merah di bagian barat, Teluk Aden, Perairan India, Indonesia, Perairan Tropis Australia, Laut Cina, dan Kepulauan Pasifik. Belum diketahui secara spesifik berapa populasi karang ini secara global, dan bagaimana trend populasinya dari tahun ke tahun. Di perairan laut, karang ini umumnya ditemun pada kedalaman 3 - 15 meter, dengan beberapa temuan karang ini hidup pada kedalaman 18 - 20 meter. Karang ini dapat membentuk koloni yang menyebar hingga 1 meter besarnya.

Beberapa Karang Sarang Burung memiliki cabang yang tumpul
-animal-world.com-
    Karang Sarang Burung dan karang dari Genus Seriatopora lainnya adalah karang yang umum ditemukan membangun ekosistem terumbu karang di beberapa wilayah. Karang ini dikenal sebagai karang yang rapuh karena percabangannya yang tipis dan mudah patah. Namun kondisi tersebut membantu karang ini untuk melakukan perkembang biakan aseksual secara fragmentasi. Karang ini juga dapat berkembang biak secara seksual, dimana sel telur akan dibuahi di dalam tubuh karang, dan telur yang telah dibuahi akan berada dalam tubuh karang hingga menjadi larva. Telur yang sudah menjadi larva kemudian dilepaskan ke badan air, dimana larva tersebut ketika menemukan tempat yang sesuai akan berkembang menjadi tunas yang akan membentuk koloni baru.



Bentuk Karang Sarang Burung pada kawasan yang terkena tekanan ombak
-commondatastorage.googleapis.com-
     Salah satu misteri yang mengejutkan dunia sains dari karang ini adalah kemampuan karang ini untuk "bangkit dari kematian". Para ilmuwan menemukan bahwa karang ini mampu menumbuhkan polip (tunas) baru dari jaringan yang sudah mati, suatu cara perkembangbiakan ydimana tidak sema karang bisa melakukannya. Karang ini mampu menumbuhkan jaringan transparan dari kerangka yang sudah mati, membentuk polip yang kemudian melepaskan diri dari kerangka kapur tadi. Polip yang melepaskan diri tersebut kemudian akan hinggap di tempat yang sesuai dan diikuti dengan tumbuhnya kerangka baru dari polip tersebut. Fenomena luar biasa ini oleh para ilmuwan kemudian disebut dengan fenomena "polyp bail-out". Terlebih lagi, koloni karang hasil dari polyp bail-out memiliki laju pertumbuhan yang lebih cepat, tingkat produksi larva yang lebih banyak namun dengan umur larva yang lebih singkat. Fenomena ini dikaitkan dengan kemampuan karang ini untuk beradaptasi dan melakukan re-kolon pada lingkungan yang memiliki banyak tekanan.

Karang yang menyerupai tengkupan tangan tersebut adalah sarang bagi kepiting kecil
-cdn1.arkive.org-
      Apabila anda mengenal karang lunak (anemone) seringkali dikaitkan sebagai sarang ikan badut (clownfish), Karang Sarang Burung ternyata juga menjadi tempat tinggal bagi hewan crustacea kecil yang hidup di sela - sela cabangnya. Seperti kepiting Haplocarcinus marsupialis yang memodifikasi karang ini dengan memotong tunas - tunas baru karang ini sehingga karang ini tumbuh dengan membentuk percabangan menyerupai tangkupan tangan. Kepiting kecil tersebut menggunakannya sebagai sarang untuk melindungi diri dari predator. Selain itu, dua jenis udang dari famili Anthidae dan tiga jenis kepiting dari famili Xanthidae juga diketahui menjadi penghuni karang ini. 

Karang Sarang Burung adalah salah satu karang yang diperdagangkan
-coralmaternity.com-

     Karang yang unik ini ternyata tidak luput dari beberapa gangguan baik itu berasal dari alam maupun manusia yang mengganggu kelangsungan hidupnya. Fenomena pemanasan global diketahui memicu keadaan karang di dunia secara global, tidak hanya jenis karang ini saja. Namun, dampak El  Nino yang terjadi beberapa tahun belakangan mengakibatkan pemutihan massal di beberapa lokasi di Samudera Pasifik, dan keadaan badai yang ganas juga semakin memperparah keadaan. Penyakit karang yang menyebar secara global juga diketahui mengancam keberadaan karang ini, karena karang ini juga rentan terhadap gangguan tersebut. Namun terlepas dari itu, Karang Sarang Burung adalah salah satu karang yang dijual dengan kuota yang tinggi di pasar global, diketahui pada tahun 2005, sebanyak 15.000 potong Karang Sarang Burung hidup diekspor dari negara - negara pengekspor karang. Terdapat temuan bahwa di daerah Cebu, Filipina, dulunya memiliki koloni Karang Sarang Burung dengan kondisi yang sangat baik, hingga karang tersebut mulai diekploitasi untuk diekspor sebagai penghias akuarium dan perhiasan, sehingga karang ini sekarang benar - benar tidak dapat ditemukan di kawasan tersebut. Namun, IUCN masih mengkategorika  karang ini kedalam kategori "Least Concern" karena karang ini masih hidup di dalam jangkauan yang sangat luas dan mampu beradaptasi terhadap kondisi lingkungan yang ekstrem.

Further Reading :

Comments

Popular posts from this blog

Mengenal Stonefish : Ikan Paling Beracun yang Pernah Ada

Kenali Jenis - Jenis Ikan yang Juga Memiliki Perilaku "Mudik"

Cumi, Sotong, dan Gurita : Satu Keluarga Beda Rupa