Christmas Tree Worm : Membawa Suasana Natal di Dunia Bawah Laut

Cacing Pohon Natal : Bentuknya tidak menyeramkan
-bio1151.nicerweb.com-
     Mungkin kata "cacing" bagi sebagian orang seringkali berkonotasi kepada seekor hewan yang mempunyai tubuh bulat gilik dan panjang, bahkan sebagian besar akan merasa jijik ketika mendengar kata tersebut. Namun siapa sangka bahwa biota laut yang kita bahas kali ini adalah cacing yang memiliki bentuk yang tidak biasa dan mampu menyingkirkan anggapan bahwa cacing adalah hewan yang menjijikkan atau kurang indah untuk dipandang ?. Christmas tree worm atau biasa disebut cacing pohon natal mungkin sekilas tidak akan nampak sebagai seekor cacing, karena fase hidupnya yang tidak bergerak bebas dan tubuhnya yang tidak berbentuk bulat gilik. Sehingga seringkali orang salah mengartikan hewan ini sebagai anemon.


Cacing pohon natal memilii warna yang bervariasi
-www.messersmith.name-
     Secara taksonomis, cacing ini memiliki klasifikasi ilmiah sebagai berikut :

Biota>Animalia (Kingdom) > Annelida (Phylum) > Polychaeta (Kelas) > Canalipalpata (Ordo) > Serpulidae (Famili) > Spirobranchus (Genus) > S. giganteus (Spesies). 

     Cacing pohon natal hidup di daerah terumbu karang dengan cara membentuk cangkang keras berupa tabung yang berfungsi sebagai tempatnya melekat dan berlindung. Kelompok cacing ini biasa ditemukan hidup di lubang karang yang padat (Coral Massive) seperti karang dari genus Porites dan karang otak. Meskipun tak jarang cacing ini juga hidup di karang lain ataupun di lubang bebatuan. Cacing pohon natal memiliki warna yang bervariasi, mulai dari merah, biru, putih, dan lain sebagainya. Tak jarang pula seekor cacing pohon natal memiliki lebih dari satu atau bahkan lebih dari dua warna pada tubuhnya. Cacing ini memiliki ukuran tubuh yang kecil, dimana diameter tentakelnya tidak lebih besar dari 4 cm. Cacing ini ditemukan hidup di perarian tropis yang memiliki ekosistem terumbu karang di seluruh dunia.

Karang yang padat menjadi tempat tingal yang nyaman bagi hewan ini
-dani-barchana.deviantart.com-
     Cabang - cabang yang membentuk pohon natal itu sebenarnya adalah tentakel cacing tersebut. Tentakel tersebut berfungsi sebagai alat untuk menangkap makanan, dimana cacing pohon natal akan mengembangkan tentakelnya dan mengambil makanan berupa plankton dari kolom perairan. Selain itu, tentakel ini juga berfungsi sebagai alat pernafasan (respirasi). Cacing ini sangat sensitif terhadap gangguan dan akan memasukkan "pohon natal" nya ke dalam tabungnya ketika disentuh ataupun ketika ada bayangan lewat. Namun beberapa menit kemdian, cacing ini akan kembali mengeluarkan tentakelnya secara perlahan apabila keadaan sudah aman. 

Cacing pohon natal biasa tumbuh berdekatan
-mysticsail.com-
     Cacing ini berkerabat dengan cacing tanah karena masih berada dalam satu filum Annelida. Cacing Annelida dikenal dengan sistem sirkulasinya yang tertutup dan sistem sarafnya yang berkembang dengan baik dengan adanya sistem koordinasi saraf pusat. Cacing pohon natal berkembang biak dengan cara pembuahan eksternal, dimana hewan jantan akan mengeluarkan sel sperma ke kolom air, dan hewan betina akan mengeluarkan sel telur. Sel telur yang bertemu sperma akan terbuahi dan akan menjadi larva yang melayang di kolom air. Larva ini akan tumbuh ketika jatuh ditempat yang tepat dan kemudian akan berkembang menjadi cacing pohon natal dewasa dalam beberapa waktu.

     Berikut ini adalah gambar cacing pohon natal yang saya temukan ketika sedang Snorkelling di perairan Waru - waru, Sendang Biru, Kabupaten Malang. Cacing pohon natal ini termasuk unik karena tidak tumbuh pada karang padat (Coral Massive) seperti biasanya, namun tumbuh pada kumpulan karang bercabang (Coral Branching).
Penampakan Spirobranchus giganteus di Waru-waru
-Dokumentasi Asisten Dinamika Ekosistem Laut Ilmu Kelautan UB-

Akhir kata dari saya, Selamat Hari Natal !, Froehliche Weihnachten zu allen euch ! ...

Comments

Popular posts from this blog

Mengenal Stonefish : Ikan Paling Beracun yang Pernah Ada

Kenali Jenis - Jenis Ikan yang Juga Memiliki Perilaku "Mudik"