Pantai Bajul Mati : Terbuka Menuju Laut Lepas


Sekilas Pantai Bajul Mati
-SA-

     Setelah sebelumnya saya sempat bercerita tentang Pantai Jolangkung di kesempatan sebelumnya, sekarang saya akan mencoba sedikit menceritakan tentang pantai tetangga dari Pantai Jolangkung yang terletak sekitar dua kilometer dari pantai tersebut. Pantai ini bernama Pantai "Bajul Mati", mungkin ini pantai kedua yang namanya seolah - olah mengandung unsur mistis, entah mengapa jajaran pantai selatan Malang selalu memiliki nama yang unik - unik. Setelah diusut, ternyata penduduk lokal menamai pantai tersebut dengan nama "Bajul Mati" karena terdapat bukit - bukit karang yang jika dilihat dari sudut yang tepat akan menyerupai seekor buaya yang sedang berbaring. 
Jembatan Menuju Pantai Bajul Mati
-SA-
     Pantai ini juga terletak di Jalur Lintas Selatan (JLS) Malang dan berbagi garis pantai dengan Pantai Ungapan dan Pantai Jolangkung. Sebelum anda memasuki pantai ini, anda akan melewati sebuah jembatan yang memiliki struktur setengah lingkaran yang unik, dengan jalanannya yang tidak tertutupi oleh aspal, melainkan campuran semen. Selain itu, pemandangan yang disuguhkan dari atas jembatan ini juga tidak kalah uniknya dengan jembatan itu sendiri. Jembatan tersebut dibangun tepat diatas sebuah sungai besar yang memiliki air berwarna kehijauan dengan vegetasi di kiri-kanannya yang masih rapat. Selain itu, ketia anda menengok ke arah selatan akan tampak sebuah bukit yang memiliki bentuk menyerupai piramid yang ada di Negara Mesir, hanya saja bukit piramid ini berwarna hijau karena ditumbuhi oleh pepohonan.

Aliran sungai dengan bukit berbentuk piramid sebagai background
-SA-
     
     Setelah satu atau dua foto berhasil saya ambil di atas jembatan tersebut, kni saatnya menuju ke tempat tujuan kita, apa lagi jika bukan Pantai Bajul Mati. Pantai ini tidak sulit untuk ditemukan karena ketika anda melewati JLS akan terdapat sebuah gapura yang merupakan penanda akses menuju pantai tersebut. Untuk memasuki pantai ini anda akan dikenakan biaya sektar Rp. 7500,- yang saya hitung termasuk dengan biaya parkir jika anda menggunakan sepeda motor. Dari gerbang masuk itu, anda tinggal berjalan sebantar untuk sampai ke pantai tersebut. 

Pantai Bajul Mati di saat hari sedang cerah
-SA-

     Pantai ini memang telah dibuka menjadi tempat wisata, selain adanya penarikan tiket masuk, pantai ini juga memiliki beberapa fasilitas seperti warung - warung di pinggir pantai, musholla, dan toilet. Selain itu, pantai ini juga memiliki puluhan pondok - pondok kecil untuk tempat berteduh, mengingatkan saya dengan pantai - pantai yang ada di Pulau Dewata. Disepanjang pantai yang berdekatan dengan daratan, pantai ini memiliki pasir yang berwarna putih dan seragam, sementara jika anda mendekati bibir pantai, pantai ini nampak memiliki pasir yang berwarna hitam dan putih. Pernah sesekali kami mengambil sampel pasir di pantai ini, dan hasilnya pantai ini ternyata memiliki dua lapisan pasir yang berbeda, yakni lapisan pasir gelap dan halus yang berada di dalam, dan lapisan pasir putih dan kasar yang ada di permukaan.

Pantai Bajul Mati memiliki pasir campuran
-SA-

     Namun selain hal yang saya jelaskan di atas, pantai ini sebenarnya tidak memiliki landmark tersendiri seperti pantai - pantai lainnya di Malang Selatan. Pantai ini nampak seperti sebuah teluk yang terbuka dan menghadap langsung ke arah laut lepas. dari kejauhan nampak dua bongkahan karang besar yang berada jauh di tengah lautan. Satu lagi yang perlu diberitahukan kepada para pembaca adalah bahwa pantai ini tidak memiliki sistem pemecah gelombang seperti di Pantai Kondang Merak, sehingga ombak yang datang menuju pantai ini tergolong masih liar, sehingga sangat berbahaya jika anda ingin bermain air di pantai ini. Di sepanjang pantai juga terdapat beberapa orang penjaga panai yang akan mengawasi dan mengatasi setiap kemungkinan terburuk yang akan terjadi. 

   


Comments

Popular posts from this blog

Moorish Idol : Populer di Kalangan Hobiis

Kenali Jenis - Jenis Ikan yang Juga Memiliki Perilaku "Mudik"

Cumi, Sotong, dan Gurita : Satu Keluarga Beda Rupa