Sargassum : Ganggang yang Menghidupkan Dunia Bawah Laut

Rumput laut dari genus Sargassum
-www.mer-littoral.org-
     Sargassum adalah sebutan dari sekelompok alga cokelat (Phaeophyta) dalam genus dengan nama yang sama. Genus ini memiliki kurang lebih 250 spesies yang hidup di perairan tropis dan sub-tropis di seluruh dunia. Alga dari genus ini memiliki berbagai macam cara hidup, kebanyakan alga dari genus ini ditemukan hidup menetap dan menempel pada substrat, sementara beberapa jenis lain ditemukan hidup melayang hingga menuju laut lepas.     Secara taksonomis, Sargassum memilik klasifikasi ilmiah sebagai berikut :
Biota > Eukaryota (Domain) > Chromalveolata (Kingdom) > Heterokontophyta (Divisi) > Phaeophyceae (Kelas) > Fucales (Ordo) > Sargassaceae (Famili) > Sargassum (Genus)

"Buah" pada Sargassum berfungsi sebagai pelampung
-nhm.ac.uk-
     Sargassum dapat tumbuh dengan panjang hingga beberapa meter. Alga ini berwarna cokelat terang hingga cokelat gelap karena pigmen dari alga ini memang berwarna cokelat. Alga ini memiliki tekstur yang agak kasar, dengan cabang - cabang yang fleksibel sebagai bentuk adaptasi atas tekanan dari arus dan gelombang yang terjadi di dalam air. Alga ini memiliki gelembung udara yang seringkali dislah artikan sebagai buah. Gelembung udara tersebut berfungsi agar cabang - cabang tanaman ini dapat terapung dan tetap dekat dengan permukaan air agar mendapatkan penyinaran yang cukup. 

Sargassum juga ditemukan tumbuh melayang di laut lepas
-oceanexplorer.noaa.gov-
     Sargassum yang hidup menetap kebanyakan akan mendiami pantai berbatu di perairan yang dangkal dan jernih. Alga dari jenis ini juga diketahui hidup berdekatan dengan ekosistem terumbu karang di daerah tropis. Sedangkan Sargassum yang hidup melayang dapat ditemukan hingga di lautan lepas. Pada musim - musim tertentu, alga dari genus ini (bersamaan dengan alga lainnya) akan tersapu hingga ke pinggir pantai dan membentuk karpet cokelat keemasan yang luas. 

Tukik / anakan penyu yang berlindung dan mendapatkan makanan dari alga ini
-www.danintranet.org-
     Sargassum umumnya akan tumbuh berdampingan dengan alga dari genus lainnya dan membentuk 'hutan' kecil di dalam air. Hutan Sargassum ini memberikan banyak manfaat bagi kelangsungan hidup biota laut yang ada di sekitarnya, terutama biota - biota laut kecil yang menggunakan hutan ini sebagai tempat berlindung dari hewan yang lebih besar. Beberapa biota seperti penyu dan ikan herbivora lainnya akan menggunakan 'Hutan Sargassum' sebagai tempat untuk mencari makan, sementara beberapa biota lain seperti Ikan Sargassum (Histrio histrio) akan menjalankan siklus hidupnya sepenuhnya di hutan ini. 
Ikan Sargassum (Histrio histrio) yang mengintip dari balik hutan Sargassum
-ocean.si.edu-
     Sargassum dimanfaatkan bagi manusia sebagai bahan baku obat dan kosmetik. Sejarahnya, Bangsa Cina memanfaatkan alga dari genus ini sebagai bahan baku obat. Sargassum biasanya akan dibuat menjadi bubuk dan diseduh seperti teh. Di pasaran, produk ini dikenal dengan sebutan Seaweed Sargassum Tea. Selain itu, beberapa komunitas masyarakat peisisr juga memanfaatkan alga ini untuk dimakan dan digunakan sebagai umpan dalam perangkap bubu. Sargassum yang tumbuh di daerah tropis kaya akan alginat yang seringkali dimanfaatkan sebagai pakan ternak ataupun pernagsang pertumbuhan pada tanaman agrikultur. Alga dari jenis ini belum dibudidayakan, sehingga pemanfaatan alga ini kebanyakan masih mengambil bebas di alam liar.

Further Reading :

Comments

Popular posts from this blog

Transplantasi Terumbu Karang : Sebuah Jalan untuk Melestarikan Keberadaan Terumbu Karang

Cumi, Sotong, dan Gurita : Satu Keluarga Beda Rupa

Mengenal Eucheuma cottonii, Rumput Laut yang Paling Sering Dijumpai