Cemara Udang : Dinding Hijau Kawasan Pesisir

Barisan pohon cemara udang di Mangrove Center Jenu, Tuban.
-SA-
     Pohon cemara udang, adalah tumbuhan berbunga dan berkayu dari famili Casuarinaceae. Berbeda dengan jenis cemara lain yang hidup di dataran tinggi yang dingin, cemara udang justru hidup di daerah pesisir dengan pantai berpasir yang suhu udaranya lebih tinggi. Spesies ini juga toleran terhadap garam, sehingga angin pesisir yang banyak mengandung garam tidak akan mengganggu kehidupan spesies ini. Pohon ini bahkan mampu tumbuh di substrat yang lebih keras daripada pasir, seperti bebatuan karang dan mampu mentoleransi pH antara 5.0 - 7.7. Pohon yang mampu tumbuh hingga 45 meter ini juga toleran terhadap tanah yang tercemar limbah.


Daun dan buah cemara udang
-ucjeps.berkeley.edu-
     Klasifikasi cemara udang secara taksonomis adalah sebagai berikut :
Biota > Plantae (Kingdom) > Magnoliophyta (Divisio) > Magnoliopsida (Kelas) > Hamamelididae (Sub-Kelas) > Casuarinales (Ordo) > Casuarinaceae (Famili) > Casuarina (Genus) > C. equisetifolia (Spesies).
     Nama umum / lokal spesies ini di Indonesia adalah "Cemara Udang", meskipun saya belum menemukan alasan mengapa cemara ini dinamakan demikian, beberapa daerah juga menyebutnya dengan "Cemara Laut". Dalam Bahasa Inggris, pohon ini dikenal dengan nama Beach She-Oak dan Ironwood, karena kayu pohon ini dikenal sangat keras ketika pohon ini sudah tua. Pohon ini juga dikenal dengan nama Horsetail She-Oak karena kumpulan daunnya yang menyerupai rambut pada ekor kuda. Pohon ini merupakan tanaman asli Asia Tenggara dan Australia Utara, namun tanaman ini mulai disebarkan ke berbagai belahan dunia yang beriklim tropis dan sub-tropis.

Pohon cemara udang yang menjulang tinggi
-upload.wikimedia.org-
     Pohon cemara udang memiliki daun yang kecil, silindris, dan bersisik, biasanya berwarna hijau muda hingga keabu - abuan. Batang pohon ini tertutupi oleh kulit kayu yang keras dan bertekstur kasar. Batang pohon ini berwarna cokelat kemerahan hingga abu - abu. Akar dari pohon ini sangat rapat, yang digunakan untuk mencengkeram substrat yang tidak stabil seperti pasir. Akarnya yang kuat juga dapat menopang pohon ini utuk tetap tegak ketika terjadi badai di kawasan pesisir, dan bahkan struktur pohon ini mampu menahan angin yang kencang, sehingga melindungi daerah dibelakangnya dari ancaman angin. 

Bunga pohon cemara udang
-endigital-kinmen.kmnp.gov.tw-
     Berbeda dengan pohon cemara pada umumnya, cemara udang adalah tumbuhan berumah satu, artinya adalah dalam satu pohon terdapat bunga jantan dan betina. Bunga jantan berada pada ujung cabang dan berwarna kekuningan, sementara bunga betina berada di percabangan dan berwarna merah. Buah dari pohon ini menyerupai buah cemara pada umumnya yang cenderung keras dan berduri. Buah yang masih muda berwarna kehijauan, sementara buah yang sudah mengeluarkan biji akan berubah menjadi cokelat gelap. Di dalam buah tersebut terdapat biji kecil sukuran biji cabai yang memiliki 'sayap'. Dalam satu buah, dapat terdapat 7 - 9 biji yang ketika buah itu pecah, biji tersebut akan terbang dan disebarkan oleh angin. 

Pohon cemara udang ditanam untuk tujuan rehabilitasi
-upload.wikimedia.org-
     Pohon cemara udang kebanyakan ditanam disepanjang pantai untuk menahan kekuatan angin yang menerpa daerah pesisir dan untuk meneduhkan kawasan pesisir. Tanaman ini juga berguna untuk menahan erosi dan membantu proses nitrifikasi di dalam tanah, karena perakaran tanaman ini bersimbiosis dengan mikroba yang mengikat nitrogen. Pohon ini juga ditanam di kawasan reklamasi untuk membantu menstabilkan tanah di kawasan tersebut. Selain itu, pohon ini juga dikenal mampu menghasilkan pembakaran yang baik, sehingga di beberapa kawasan pohon ini dijadikan sebagai kayu bakar. Sifat pohon ini yang mampu tumbuh dengan cepat, mdah diperbanyak, dan mampu tumbuh dari pokok batang yang sudah ditebang menjadikan pohon ini seringkali dikultur untuk dimanfaatkan kayunya atau hanya sekedar untuk rehabilitasi kawasan pesisir. Pohon yang dimanfaatkan kebanyakan adalah pohon yang masih muda, karena pohon cemara udang yang sudah tua mamiliki batang yang sangat keras, dan bahkan dikenal mampu membengkokkan mata gergaji dan paku. Pohon ini juga dijadikan sebagai bonsai bagi para hobiis, dan bonsai cemara udang yang dikenal paling baik dan berharga tinggi adalah spesimen bonsai asal Indonesia yang sekarang dikultur di Taiwan. 

Burung Serindit (Loriculus galgulus) terkadang bersarang di pohon ini
-besdrongos.files.wordpress.com-
     Cemara udang juga menyediakan tempat bersarang bagi beberapa jenis biota, terutama burung. Pohon ini  dapat menyedakan privasi dan perlindungan bagi burung dari keadaan alam yang ekstrem maupun dari pemangsa. Daun dari ohon ini juga mampu menangkap partikel garam yang menguap dan terbawa angin, sehingga tanah dibelakang barisan tanaman ini akan terlindung dari salt spray (transpor uap air mengandung garam melalui angin). Namun, spesies ini juga menimbulkan beberapa permasalahan di daerah sub-tropis, dimana tanaman ini tumbuh dengan sangat cepat dibandingkan dengan tanaman lokal yang ada di kawasan tersebut, sehingga dapat mengancam pertumbuhan dan kehidupan spesies lokal karena spesies ini lebih kompetitif. Selain itu, serbuk sari yang dihasilkan tanaman ini juga mampu menimbulkan alergi dan iritasi bagi masyarakat di iklim sub-topis. 

Further Reading :

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Transplantasi Terumbu Karang : Sebuah Jalan untuk Melestarikan Keberadaan Terumbu Karang

Cumi, Sotong, dan Gurita : Satu Keluarga Beda Rupa

Mengenal Eucheuma cottonii, Rumput Laut yang Paling Sering Dijumpai