Pari Burung : Penggali Dasar Perairan

Pari Burung, dikenalidari pola totol di tubuhnya.
-booknetik.ru-
     Pari Burung adalah salah satu jenis ikan bertulang lunak yang dikenal dengan bentuk badannya yang pipih dan berbentuk hampir segitiga. Ikan ini disebut pari burung karena memiliki moncong yang menyerupai paruh burung. Ikan ini juga dapat diidentifikasi dengan melihat warna tubuhnya yang berwarna biru gelap dengan corak totol putih di sisi atasnya dan berwarna putih di sisi bawahnya. Di beberapa daerah, pari ini diperdagangkan di pasar -pasar ikan, baik itu dari hasil perburuan maupun hasil by-catch.

Pengunjung setia kawasan terumbu karang
-photo.loisirs.free.fr-
     Pari Burung dapat tumbuh hingga sebesar 3 meter, dihitung dari ujung sayap yang satu ke ujung sayap yang lainnya. Pari ini juga bisa memiliki bobot hingga 200 kilogram. Pari Burung juga memiliki ekor yang panjangnya hampir sama dengan panjang tubuhnya. Pada ekor tersebut juga terdapat 2-6 duri yang memiliki sengatan yang beracun, dimana duri tersebut terletak di dekat sirip belakangnya. Secara taksonomis, ikan ini memiliki klasifikasi ilmiah sebagai berikut :

Biota > Animalia (Kingdom) > Chordata (Filum) > Chondrichthyes (Kelas) > Myliobatiformes (Ordo) > Myliobatidae (Famili) > Aetobatus (Genus) > A. narinari (Spesies)

Berkelompok di kawasan laguna hutan mangrove
-cdn1.arkive.org-
     Pari Burung hidup di kawasan pesisir hingga laut dalam hingga kedalaman 80 meter. Ikan ini seringkali ditemukan secara individu, karena ikan ini pada dasarnya adalah hewan yang penyendiri. Namun dalam beberapa waktu (terutama musim kawin) ikan ini dapat ditemukan secara berkelompok. Sebuah studi menyatakan bahwa pergerakan ikan ini bergantung pada kondisi pasang surut, simana ikan ini akan lebih aktif menjelajah perairan ketika air sedang pasang. Ikan ini juga diketahui merambah kawasan laguna dan estuari di hutan mangrove. 
Ikan ini hobi 'terbang rendah' di perairan
-thumbs.dreamstime.com-
     Pari Burung tersebar di kawasan perairan tropis mulai dari Pasifik, Atlantik, dan Samudera Hindia. Pusat populasi ikan ini berada di kawasan perairan Indonesia, karena keberadaan ekosistem terumbu karangnya yang melimpah. Ikan ini dapat ditemukan berenang di kawasan perairan dangkal dan terumbu karang, meskipun terkadang ikan ini juga ditemukan berenang dekat dengan permukaan di laut lepas. Ikan ini juga terkadang ditemukan melompat dari dalam air, dan pada beberapa kejadian, ikan ini mendarat di perahu nelayan. Pari Burung merupakan ikan yang tidak berbahaya, yang justru menjauh ketika berhadapan dengan manusia. Namun, terdapat beberapa laporan bahwa ikan pari burung mendekati para penyelam ketika pari ini merasa bahwa penyelam tersebut bukan ancaman bagi mereka.
Pari Burung menggali dasar perairan untuk mencari makan
-cdn2.arkive.org-
     Berbeda dengan pari pada umumnya yang memakan ikan, pari burung justru memiliki kebiasaan makan yang unik. Ikan ini memakan kerang, kepiting, siput, udang, gurita, dan fauna dasar lainnya. Pari burung akan seringkali ditemukan sedang menggali dasar perairan menggunakan moncongnya untuk mencari makanan. Ikan ini juga memiliki gigi yang kuat yang dapat memecah cangkang keras dari mangsangnya. Hal itu pula yang menjadi alasan mengapa ikan pari burung lebih suka berada di dasar perairan. Beberapa ikan besar sdari golongan hiu diketahui memangsa ikan pari burung, terutama ikan hiu martil dan ikan hiu sirip putih yang memburu ian ini secara berkelompok. 
Menyukai perairan dangkal
-previews.123rf.com-
     Pari Burung berkembang biak dengan cara melakukan pembuahan internal. Pada masa kawin, ikan jantan akan melakukan 'tarian' dengan ikan betina, dan mentransfer sel sperma menuju ikan betina dengan bantuan clasper. Proses perkawinan ini dilakukan selama 60 - 90 detik. Telur pari burung yang sudah dibuahi akan tetap berada di tubuh induknya, dimana calon anakan ikan pari akan mendapatkan nutrisi dari kuning telurnya. Setelah setahun, induk ikan pari burung akan melahirkan anaknya yang berjumlah 1 - 4 ekor, dimana anakan ikan pari tersebut akan menjadi dewasa dalam waktu 4 tahun. 

Further reading :


Comments

Popular posts from this blog

Mengenal Stonefish : Ikan Paling Beracun yang Pernah Ada

Kenali Jenis - Jenis Ikan yang Juga Memiliki Perilaku "Mudik"

Cumi, Sotong, dan Gurita : Satu Keluarga Beda Rupa