Cumi, Sotong, dan Gurita : Satu Keluarga Beda Rupa


 ¡Hola Amigos!
  Kali ini saya akan sedikit share tentang pengalaman saya menjadi asisten pada mata kuliah Biologi Laut. Satu hal yang menarik adalah sebuah pembahasan tentang hewan yang tidak bertulang belakang yang sepintas terlihat sama, namun sebenarnya sama sekali berbeda, yaitu Cumi, Sotong, dan Gurita. Ketiga hewan ini secara taksonomis masuk ke dalam Filum Molluska, Famili Cephalopoda. Famili Cephalopoda sendiri terdiri dari kurang lebih 800 spesies, meliputi cumi, sotong, gurita, dan nautilus. Hewan dari famili ini mempunyai ukuran yang sangat beragam, mulai dari Idiosepius notoides yang panjangnya hanya 2.5 cm, hingga Cumi Raksasa Mesonycoteuthis hamiltoni yang panjangnya bisa mencapai 4 meter. 

     Persamaan yang dimiliki oleh ketiga hewan ini adalah sama - sama hidup di perairan laut, memiliki lengan - lengan panjang yang selanjutnya disebut dengan tentakel, dan mempunyai mekanisme pertahanan diri yang unik, yaitu mampu menyemprotkan tinta untuk mengalihkan perhatian pemangsa. Selain itu, pertahanan diri yang sama - sama dimiliki oleh ketiga jenis hewan ini adalah mereka sama - sama dapat merubah warna tubuhnya menyesuaikan  lingkungannya, meski pada beberapa jenis tertentu mereka juga bisa merubah tekstur atau corak kulitnya. Namun siapa tahu, dibalik kesamaan - kesamaan tersebut, ternyata terdapat beberapa hal yang bisa menjadi pembeda antara hewan satu dengan hewan lainnya.

     
Cumi - cumi biasa (Loligo vulgaris)
-upload.wikimedia.org-
  Kita mulai dari Cumi - cumi. Cumi - cumi secara taksonomis masuk ke dalam genus Loligo. Secara morfologis, tubuhnya lebih berbentuk memanjang seperti torpedo, dengan sirip yang hanya ada pada bagian ujung tubuhnya. Hewan ini mempunyai sepuluh tentakel, dimana delapan tentakel yang pendek berfungsi untuk membantu pergerakan, dan dua tentakel panjang berfungsi untuk menangkap mangsa. Selain itu, cumi - cumi mempunyai rangka keras di balik kulitnya yang tersusun atas zat kitin. Hewan ini bergerak dengan cara berenang.

   
Sotong Biasa (Sepia oficinalis)
-www.ericthorsengallery.com-
     Selanjutnya kita akan membahas tentang sotong. Sotong atau disebut nus dalam Bahasa Jawa, secara taksonomis masuk ke dalam genus Sepia. Secara morfologis hampir memiliki kesamaan dengan cumi, yaitu memiliki sepuluh tentakel yang fungsinya juga sama dengan tentakel yang dimiliki oleh cumi. Namun jika dilihat lebih seksama, tubuh sotong lebih membulat dan pipih jika dibandingkan dengan cumi - cumi. Selain itu, sirip pada tubuh sotong terdapat di sepanjang sisi tubuhnya. Apabila dikuliti, maka sotong tampak memilki rangka keras yang terdiri atas zat kapur berwarna putih, berbeda dengan rangka cumi yang berwarna bening. Sotong juga bergerak dengan cara berenang.

   
Gurita Biasa (Octopus vulgaris)
-upload.wikimedia.org-
     Terakhir adalah gurita. Gurita secara taksonomis masuk ke dalam genus Octopus. Jika dilihat sepintas, maka gurita mempunyai perbedaan yang lebih mencolok daripada dua rekannya yang lain. Tubuh gurita cenderung berbentuk bulat telur tanpa memiliki sirip di sisi tubuhnya. Selain itu, gurita hanya memiliki delapan tentakel yang dia gunakan untuk merayap di dasar perairan. Tubuh gurita lunak dan tidak memilki rangka seperti sotong dan cumi, hal ini mempermudah gurita untuk bersembunyi di balik sela-sela batu karang untuk menghindari pemangsa. Gurita dari genus Hapalochlaena (blue-ringed octopus) dikenal memiliki racun yang dia gunakan sebagai mekanisme pertahanan diri.

Baca lebih jauh :

Comments

Popular posts from this blog

Jenis Ikan di Indonesia yang Dilindungi

Pantai Ungapan : Keindahan yang Tak Bisa Dilewatkan