"Ucul - Ucul" Tukik di Pantai Taman Kili - Kili
Pemandangan Pantai Taman Kili-Kili dengan tempat penetasan penyunya -SA- |
Pantai Taman Kili - Kili memang belakangan ramai diperbincangkan orang karena kegiatan yang digalakkan oleh masyarakat sekitar pantai tersebut yang tergabung dalam Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas). Pantai ini dikenal karena di pantai ini seringkali diadakan upacara "ucul - ucul" tukik. Ucul - ucul sendiri adalah istilah Bahasa Jawa yang berasal dari kata Ucul yang berarti "lepas", namun ketika dikatakan berulang artinya akan berubah menjadi "pelepasan". Sehingga upacara ucul - ucul disini bermakna pelepasan tukik atau anakan penyu kembali menuju habitat asalnya. Hal ini tentu saja menjadi daya tarik wisata eksklusif yang tidak dapat dijumpai di sembarang pantai yang ada di Jawa Timur.
Jajaran Pandan Laut (Pandanus tectorius) dan Spinifex yang dapat menarik minat penyu untuk mendarat -SA- |
Seperti yang telah saya jelaskan dalam tulisan sebelumnya, bahwa Indonesia adalah jalur migrasi penyu yang memiliki enam dari tujuh spesies penyu di dunia, namun dari ke enam jenis tersebut hanya empat jenis yang bertelur di Indonesia, dan tempat penyu bertelur itu pun tidak berada di sembarang pantai. Penyu akan memilih untuk bertelur di pantai yang sepi, tidak banyak aktivitas, dan terutama memiliki vegetasi pantai yang masih baik. Nampaknya Pantai Taman Kili - Kili memenuhi kriteria kelayakan tersebut sehingga induk - induk penyu berdatangan dan mempercayakan telur - telurnya di pantai ini. Di Pantai ini sendiri, menurut catatannya, menjadi tempat pendaratan bagi penyu dari jenis Penyu Sisik (Eretmochelys imbricata) dan Penyu Lekang / Abu - abu (Lepidochelys olivacea).
Pemandangan gunung kapur di sisi barat jalan masuk -SA- |
Pemandangan lain di sisi timur jalan masuk -SA- |
Pantai Taman Kili - Kili secara administratif masuk ke dalam Desa Wonocoyo, Kecamatan Panggul, Kabupaten Trenggalek. Disepanjang jalan menuju pantai ini, anda akan disuguhi oleh pemandangan alam pedesaan yang menarik dengan barisan gunung kapur yang mengelilinginya. Dilihat dari panoramanya saja, pantai ini cukup berpotensi untuk dijadikan tempat wisata. Pantai ini memiliki pemandangan formasi pegunungan yang "menjaga" sisi timur dan barat dari pantai ini. Ditambah lagi vegetasi pinggir pantai yang rimbun yang kebanyakan terdiri dari Pandan laut (Pandanus tectorius), Cemara laut (Casuaria equisetifolia), Katang - katang (Ipomoea pes-caprae), dan Spinifex sp. Pantai ini pun juga bersih dari sampah, mungkin disekitar pantai hanya akan ada sedikit sampah - sampah daun dari vegetasi laut disekitarnya. Namun sebagaimana pantai di daerah selatan Jawa, gelombang di pantai ini tergolong besar. Namun justru pantai dengan gelombang besar lah yang disukai oleh penyu, karena mereka bisa naik ke pantai atau kembali ke lautan dengan bantuan gelombang, tanpa perlu susah - susah merangkak untuk menempuh jarak yang jauh. Selain itu, di sekitar pantai juga terdapat kawanan burung yang tidak bisa dijumpai di kebanyakan pantai lainnya, di beberapa tempat di pantai saya masih melihat kawanan Burung Kuntul (Bubulcus ibis) hingga Burung Bangau Tongtong (Leptoptilos javanicus) masih mendarat dan berkeliaran di pantai ini. Suatu nilai tambah bagi keeksotisan alami di pantai ini menurut saya.
Salah satu sudut pantai -SA- |
Gerbang masuk ke penangkaran -SA- |
Perjalanan masih panjang -SA- |
Tukik yang menuju pantai -SA- |
Area di bibir pantai -SA- |
Foto Lainnya :
Pantai Taman Kili -Kili yang landai -SA- |
Siswa SMA ber-ramai - ramai melepaskan penyu -SA- |
Tak ketinggalan juga bapak dari Kepolisian Hutan -SA- |
Bapak Polisi, TNI, dan perangkat pemerintah juga ikut melepaskan penyu -SA- |
Stretching sebentar sebelum berenang -SA- |
Penyu aja gandengan ? -SA- |
Comments
Post a Comment