"Niliki" Prosesi Larung Sesaji di Pantai Lenggoksono

Pantai Lenggoksono
-SA-
     Pantai Lenggoksono adalah pantai yang menjadi destinasi petualangan saya selanjutnya. Berbekal informasi mengenai acara "Larung Sesaji" yang diadakan pada 8 November 2014 lalu melalui media sosial, saya beserta beberapa orang rekan berangkat untuk menyaksikan prosesi upacara adat di daerah tersebut. Pantai Lenggoksono adalah pantai yang masih terletah di pesisir Malang Selatan, tepatnya berada di dalam lingkup wilayah Dusun Lenggoksono, Desa Purwodadi, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang. Pantai ini memiliki nilai lebih apabila disandingkan dengan pantai - pantai lain yang pernah saya kunjungi, selain adanya prosesi upacara adat berupa "Larung Sesaji", pantai ini memiliki beberapa sudut keindahan yang wajib untuk diketahui.


Sudut pantai saat surut
-SA-
     Pantai ini memiliki akses yang cukup baik, dengan jarak sekitar 70-an kilometer dari pusat Kota Malang, perjalanan ke pantai ini dapat memakan waktu hingga 5 jam lamanya, bergantung pada kondisi lalu lintas menuju tempat ini. Untuk menuju pantai ini, kita bisa menempuh Jalur Malang Kota > Turen > Dampit > dan berbelok kanan ketika mencapai Pertigaan Tangsi. Dari pertigaan ini, anda harus melanjutkan perjalanan melalui jalanan pegunungan yang naik - turun dan berbelok - belok. Jalan menuju tempat ini sudah diaspal dengan baik, namun sekitar tiga hingga lima kilometer sebelum pantai, jalanannya masih berupa cor semen yang berbatu. Disepanjang jalan anda akan melihat pemandangan perkebunan tebu dan cengkeh pada bukit - bukit disekitar jalan. Dari atas bukit juga terlihat jelas Pantai lenggoksono dari kejauhan. 

     Pantai Lenggoksono memiliki bentang alam berupa teluk dengan bibir pantai sepanjang sekitar 2 kilometer. Pantai yang dielilingi oleh perbukitan kapur ini, memiliki struktur tanah yang landai dan berbatu. Ombak di pantai ini memang tergolong besar, sehingga banyak wisatawan yang memanfaatkannya sebagai sebuah tantangan bagi mereka yang hobi surfing. Di pantai ini juga terdapat fasilitas penunjang wisata berupa tempat parkir, kios - kios dan kamar mandi. 

Mengadu adrenalin
-SA-
     Untuk masuk ke pantai ini, anda hanya dikenakan biaya sebesar Rp. 5000,- untuk parkir motor atau Rp. 10.000,- untuk parkir mobil. Bagi anda yang suka berfoto dengan pemandangan, anda dapat mengambil gambar di pantai ini sepuasnya, kareana pantai ini memiliki berbagai sudut keindahan yang sayang jika dilewatkan. Atau bagi anda yang suka berpiknik di pinggir pantai, anda dapat menikmati pemandangan di bawah pohon - pohon di pinggir pantai yang sejuk sembari merasakan angin laut yang berhembus ketika anda sedang berkumpul dengan keluarga. Atau mungkin bagi anda yang sudah bosan untuk hanya duduk - duduk di pinggir pantai, anda dapat menyewa perahu nelayan untuk berkeliling teluk ini dengan biaya Rp. 360.00,- per perahunya, dimana satu perahu dapat dimuati hingga 10 orang.

Bermain layang - layang di pinggir pantai
-SA-
     Kembali pada pokok bahasan kita kali ini, yakni mengenai kegiatan larung sesaji yang diadakan di pantai ini. Larung sesaji adalah kegiatan warga sekitar yang digunakan sebagai simbol rasa syukur atas hasil laut yang diberikan oleh alam kepada masyarakat sekitar Pantai Lenggoksono. Prosesi acara ini ditandai dengan dilarungnya replika lobster yang menjadi ikon di pantai ini, karena memang pantai ini adalah salah satu produsen lobster air laut / udang barong di Malang Raya. Selain itu, masyarakat juga melarung hasil bumi dalam acara ini. 
Lobster, maskot Pantai Lenggoksono
-SA-
     Persiapan acara ini dimulai sekitar jam 9 pagi, dimana di pantai telah disiapkan panggung untuk acara hiburan selagi menunggu iring - iringan hasil bumi untuk sampai ke pantai ini. Pada kegiatan ini, Pantai Lenggoksono akan dipenuhi oleh masyarakat dari berbagai tempat yang ingin menyaksikan langsung upacara adat di pantai ini. Ketika iring - iringan hasil bumi sampai di pantai ini, maka hasil bumi dan replika lobster tersebut akan dinaikkan ke atas perahu yang diturunkan ke bibir pantai. Tak berapa lama, perahu tersebut akan membawa sesaji ke tengah laut untuk dilarung. Iring -iringan yang menyertai sesaji tersebut akan berkumpul di pinggir pantai, sehingga tercipta suasana yang meriah ketika prosesi ini sedang berlangsung. 

Sesaji yang diberangkatkan ke tengah laut
-SA-

Comments

Popular posts from this blog

Mengenal Stonefish : Ikan Paling Beracun yang Pernah Ada

Kenali Jenis - Jenis Ikan yang Juga Memiliki Perilaku "Mudik"