Pari Elong : Berbadan Hiu, Berkepala Pari

-australianmuseum.net.au- Pari Elong penghuni dasar perairan
     Kehidupan laut memang memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan kehidupan yang ada di daratan. Di laut, hewan memiliki beragam bentuk dan rupa yang lebih variatif dan bahkan terkesan aneh. Setelah dahulu saya pernah sedikit mengulas tentang "Ikan Raksasa Berbadan Setengah", kini saya mencoba untuk mengulas tentang keanehan lainnya, yakni tentang ikan yang memilikis setengah badan ikan yang satu, sementara setengah badannya sebenarnya milik ikan yang lain. Ikan ini mungkin jarang anda dengar, meskipun namanya terlihat sangat familiar. Saya sendiri merasa sangat beruntung karena berhasil melihat ikan ini dalam kondisi hidup secara langsung pada waktu kunjungan saya ke Pulau Gili, Bawean.

-australianmuseum.net.au- Setengah Pari - Setengah Hiu
     Ikan yang saya sebut adalah ikan Pari Elong, begitu orang Bawean menyebutnya. Nama Pari Elong sendiri berarti "Pari Hidung" dalam bahasa lokal. Ikan ini dinamai demikian karena bentuk kepalanya yang mancung, seolah memiliki hidung. Sementara di daerah Probolinggo dan sekitarnya, ikan ini dikenal dengan nama "Paredung", yang merupakan gabungan dua kata, yakni "Pare" yang berarti ikan pari, dan "Mundung" yang berarti ikan hiu. Masyarakat Pantai Utara Jawa Timur itu menyebutnya demikian karena bentuk badannya yang menyerupai ikan hiu, sementara kepalanya menyerupai ikan pari. Masyarakat Jawa yang hidup di daratan utama, umumnya menyebut ikan ini dengan nama "Pari Kekeh". Sementara, masyarakat internasional sepakat menamakan ikan ini dengan nama "Shovelnose Ray", karena bentuk kepalanya yang menyerupai sekop dan digunakan untuk menggali dasar periarian. Klasifikasi Ilmiah dari ikan ini adalah sebagai berikut:

 Biota > Animalia (Kingdom) > Chordata (Filum) > Chondrichthyes (Kelas) > Rajiformes (Ordo) > Glaucostegidae (Famili) > Glaucostegus (Genus) > G. typus (Spesies)

-fishesofaustralia.net.au-Pari Elong Juvenil
     Pari Elong tersebar di kawasan perairan tropis Indo-Pasifik. Penyebarannya terbentang mulai dari India, Srilanka, Bangladesh, Malaysia, Vietnam, Indonesia, hingga Pantai Utara Australia. Ikan dewasa kebanyakan tinggal di dasar samudera hingga pada kedalaman 100 meter, sementara hewan juvenil memilih untuk tinggal di perairan dangkal yang tenang seperti kawasan mangrove, estuari, laguna, ataupun perairan teluk berterumbu karang yang teduh.
-www.montereybayaquarium.org- seperti pari pada umumnya, ikan ini merupakan penggali dasar perairan
     Ikan ini merupakan hewan pemakan crustacea, atau hewan yang bercangkang keras. Dari beberapa hasil penelitian diketahui bahwa 90% dari makanan hewan dewasa merupakan hewan dari jenis kepiting dan udang. Sementara, juvenil pari elong memakan crustacea yang berukuran lebih kecil, juvenil ikan ini diketahui melakukan migrasi singkat saat pasang tinggi dari kawasan terumbu karang menuju kawasan mangrove untuk mencari makan, dimana kawasan mangrove merupakan kawasan yang kaya akan larva hewan - hewan air. Ikan pari elong dewana mampu tumbuh hingga ukuran 2 meter dihitung dari ujung "hidung" nya hingga ujung ekor.

-lh3.googleusercontent.com- Pari Elong yang tertangkap kapal hand line
     Kelangsungan hidup ikan ini kini mengalami sedikit gangguan yang berasal dari dunia perikanan tangkap. Ikan dewasa seringkali ditemukan tertangkap pada kapal pancing ulur (hand line), rawai laut dalam, jaring pukat, maupun jaring insang secara tidak sengaja. Ikan ini diketahui memiliki sirip yang berharga mahal karena kualitasnya yang bagus. Sehingga, seringkali ikan ini ikut diangkut sebagai hasil sampingan (by-catch). Namun, apabila yang tertangkap adalah pari elong ukuran juvenil, biasanya ikan ini dibuang begitu saja kembali ke lautan, entah itu dalam keadaan hidup maupun mati. Tekanan dari kegiatan ini mulai memunculkan dampak pada populasi ikan ini, dimana di beberapa tempat di Indonesia, diketahui bahwa hasil tangkapan pari elong mulai mengalami penurunan. Di sisi lain, perusakan habitat mangrove dan terumbu karang juga mempersempit ruang gerak juvenil ikan ini untuk melangsungkan hidupnya. Dengan keadaan yang demikian, tak heran jika IUCN mulai mengkategorikan ikan ini kedalam kategori Rentan (Vulnerable / VU). 

Pari Elong Juvenil yang dipelihara pada kolam alam di Pulau Gili, Bawean.-SA-

Comments

  1. KHUSUS MALAM NATALAN Dapatkan CHIP GRATIS
    Ayo buruan daftar kan akun anda hanya di
    www. murnipoker .net

    www. aslimenang .com

    Segera hub :
    WA : +62823-8449-7778
    MICHAT : murnipoker
    LINE : murnipoker
    intragram : murnipoker
    twitter : @Murni_Poker
    facebook : murnip0ker

    Tunggu Apalagi?Maenkan Segera & MENANG KAN BERSAMA MURNI POKER!!
    Ajak Teman Anda Bergabung DI MURNI POKER!!
    SALAM MURNI POKER:)

    FREE CHIP (Syarat dan ketentuan berlaku)

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Transplantasi Terumbu Karang : Sebuah Jalan untuk Melestarikan Keberadaan Terumbu Karang

Cumi, Sotong, dan Gurita : Satu Keluarga Beda Rupa

Moorish Idol : Populer di Kalangan Hobiis